Monday, January 26, 2009

Pada suatu hari di sebuah gedung salah satu perusahan terbesar di indonesia,terjadi pertemuan besar. Boss perusahan itu akan pergi jauh dan tidak mungkin mengurus perusahannya di Jakarta untuk sementara waktu yang belum dapat dipastikan, oleh karena itu dipanggilah 3 orang kepercayaannya di perusahaan tersebut, boss itu memerintahkan ke3 orang kepercayaannya itu untuk menjaga segala miliknya,berusaha menjalankan perusahannya seolah perusahan tersebut milik mereka.. boss itu menitipkan seluruh hartanya di Jakarta kepada ketiga orang kepercayaannya tersebut, hanya satu pesannya “ kalian boleh menikmati segala kekayaan yang saya titipkan pada kalian, asalkan kalian menggunakannya dengan bertanggung jawab,dan kalian tetap setia kepada saya apapun yang terjadi nantinya,karena pada harinya nanti saya pasti akan kembali dan melakukan perhitungan dengan kalian”. Ketiga orang kepercayaannya menerima tawaran boss tesebut dan berjanji untuk melakukan apa yang ditugaskan oleh bossnya itu.
Hari berganti hari,bulan berganti bulan dan tahun berganti tahun, sudah bertahun-tahun tak ada kabar pula dari boss tersebut, dan segalanya mulai berjalan diluar kendali satu persatu masalah mulai datang menghantam perusahan yang ditinggalkan boss itu kepada 3 orang kepercayaannya, mulai dari urusan perpajakan hingga KPK, orang pertama mulai kehilangan kesabarannya dalam hatinya ia berkata “ waah kurang ajar benar boss gw, dia ninggalin gw perusahan dengan segala masalah,dianya udah gk tau kemana lagi,mungkin dia sengaja yaa ngelimpahin semua masalahnya ke gw,biar dia bisa enak-enakan” setelah mengatakan demikian iapun memutuskan untuk pergi meninggalkan perusahan itu “eit sebelum gw pergi mending gw korupsi dulu sebanyak-banyaknya haha,daripada bentar lagi nih perusahan paling juga akan bangkrut,daripada duitnya buat bank kan mending buat gw membangun perusahaan baru,, HAHAHA siapa suruh nitip ikan sama kucing”
Dua orang kepercayaannya yang tersisa tetap berusaha untuk setia menjalankan tugas mereka , tetapi hari yang terasa semakin berat membuat salah seorang kepercayaannya berkata kepada yang lain “ hei, lu berasa gk sih kita kayak orang goblok ngurusin perusahan sakit begini,mana boss kita juga bertahun-tahun kayak gk ada kabarnya lagi,kalo kita tinggalin perusahaan ini dan membuat perusahan sendiri atau minimal bekerja di perusahaan lain kayaknya kita udah bakalan lebih kaya deh” tetapi dengan tegas orang kepercayaannya yang lain berkata “tidak mungkin saya melakukan hal seperti itu, boss sudah memberikan kepercayaannya kepada saya yang tidak diberikan ke semua orang, lagipula dia telah berjanji untuk datang kembali dan membayar segala upaya kita disini,saya tahu boss kita itu seorang yang sangat kaya,dan tidak pernah mengingkari janjinya”. Mendengar jawaban temannya tersebut dengan nada yang sedikit kesal menjawab “ Haha baiklah kalau itu memang maumu,kalau bagi saya kesabaran juga ada batasnya, tak mungkin ia kembali, ia hanya ingin menipu kita dan mengalihkan beban perusahaan ini kepada kita, kalau begitu selamat tinggal silahkan urus perusahaan ini sendiri,aku tak mau tahu lagi, sudah banyak tawaran pekerjaan di tempat lain yang saya sudah terima”. Setelah mengucapkan demikian
Seorang yang tersisa tetap dengan gigih berjuang untuk menjalankan perusahaan tersebut ditengah krisis sekalipun,padahal bisa saja dia mencari selamat sendiri dengan melakukan hal serupa dengan yang dilakukan oleh kedua temannya. Hingga tiba harinya boss tersebut kembali ke perusahaan tersebut, iapun memanggil kembali ketiga orang kepercayaannya tersebut, dan mereka bertiga baru menyadari bahwa selama ini tuannya itu tidak pernah berada jauh dari mereka,tuannya itu tetap mengawasi mereka bertiga selama bertahun-tahun. Tuannya itu menitipkan perusahaannya kepada ketiga orang kepercayaannya hanyalah untuk menguji karakter sesungguhnya dari ketiga orang yang paling dipercayainya untuk selanjutnya diberi kepercayaan yang jauh lebih besar didalam perusahaannya yang terbesar,dan dengan pendapatan yang tak pernah terbayangkan oleh mereka sebelumnya, sayang sekali kepada kedua orang kepercayaannya yang tidak setia disingkirkannya sejauh-jauhnya,mereka tidak menyadari bahwa tuannya sendirilah yang telah mengatur sedemikian rupa agar perusahaan tersebut dalam keadaan yang sulit ,pada akhirnya mereka sangat menyesal karena telah tidak setia kepada bossnya yang selama dikenalnya telah berbuat begitu baik kepada mereka,mereka yang tidak setia mencoba mencari keselamatan dirinya sendiri dan melupakan segala jasa bossnya tersebut namun yang mereka dapatkan hanya kesusahan karena keserakahan dan ketidak setiaan mereka,sebaliknya pada harinya itu orang kepercayaannya yang telah setia dengan segala tugas-tugas yang telah dipercayakan bossnya kepadanya itu mendapatkan bayarannya. Bayaran yang bahkan jauh lebih besar daripada yang pernah dapat ia perkirakan.
Mungkin secara sepintas kita yang membaca cerita ini merasa kisah semacam ini sangat jauh dari kehidupan kita, mungkin ada yang menganggap ini adalah cerita yang tak masuk diakal,dan ada juga yang menganggap cerita ini masuk akal tetapi tak mungkin terjadi dalam kehidupannya. Tetapi menurut saya sendiri hampir setiap kita telah atau bisa saja menjadi “pemeran” dalam kisah ini dalam kehidupan nyata.. masasih? Enak aja? Gw gk bakal gtu deh?
Coba renungkan satu buah bagian terakhir kisah ini..
Sama seperti dalam kisah tersebut Tuhan adalah boss kita yang mempercayakan kesetiaannya kepada kita, ia meminta iman kita akan Dia didalam dunia ini, dan telah berjanji untuk kembali sewaktu-waktu ,kapan saja ia mau. Kita yang harusnya selalu berjaga-jaga akan kapan hari kedatangannya kembali,malahan kerap kehilangan kepercayaan dan kesetiaannya kepada Tuhan ,kita kerap melupakannya dan dengan kekayaan yang hanya ia “titipkan” kepada kita kita memulai hidup menjauh darinya dan berfokus pada barang-barang pemberiannya yang terlihat lebih nyata,dalam kisah tadi juga digambarkan bagaimana kita kerap menyangsikan keberadaan Tuhan tuan kita dan mulai mencari “tuan-tuan” lainnya dengan bermodal kekayaan dari tuan kita yang sesungguhnya, kita manusia seperti hanya hidup untuk kesenangan mencari jalan yang lebih mudah,dan tidak berani memilih jalan Tuhan yang” terlihat berat”,(seperti firman Tuhan jalanku bukanlah jalan yang mudah,barang siapa yang ingin mengikuti aku haruslah memikul salibnya) jalan Tuhan tersebut mungkin terasa berat karena jauh dari segala kesenangan duniawi,yang perlu kita ketahui bahwa kesenangan duniawi itu hanyalah kesenangan yang bersifat sementara,dan tak kekal, yang pada akhirnya nanti akan kita sesali mengapa itu hal yang kita pilih dalam kehidupan kita yang singkat ini.
Juga seperti cerita tadi boss perusahaan tersebut mengatur sebuah rencana untuk menguji orang-orang kepercayaannya,demikian halnya dengan Tuhan kita, satu firmannya yang perlu kita ingat “sebab aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-ku mengenai kamu.. yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan ,untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan” dan seperti juga kisah tadi Tuhan telah berfirman “ sebab kita semua harus menghadapi takhta pengadilan Allah .. demikianlah setiap orang diantara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada allah” Tuhan sama seperti boss tadi yang pada akhirnya kembali dan meminta pertanggung jawaban kepercayaannya dari para orang yang telah dipercayainya tersebut, bagi orang yang setia ia berikan kekayaan kekal yang tak pernah terbayangkan,dan bagi mereka yang tidak setia tentu diberikan ganjarannya
Dalam yesaya 26:3
Engkau,Tuhan memberikan damai sejahtera yang sempurna kepada orang-orang yang dengan teguh memelihara tujuan mereka dan percaya kepadamu.

No comments: